Thursday, May 15, 2014

Awalan-Awalan Baru

1.   tak
Bentuk ini dipakai untuk mengimbangi istilah-istilah asing yang memakai awalan  a-.
Gunanya untuk menidakkan suatu hal.
takssosial
taksadar
takinsaf
takorganik

2.   purba
Prefiks ini disejajarkan dengan awalan asing  ante :  antedate, antedelivium.
purbatunggal
purbakala
purbasangka

3.   prati
Kata-kata asing yang mengandung arti anti atau kontra diimbangi dengan  prefiks  prati, diambil dari bahasa Sansekerta.
pratirasa = antipati
pratijangkit = antiseptis
pratikunjung

4.   swa
Swa mengandung arti sendiri, dipakai untuk menggantikan prefiks auto.
swadidik  = autodidak
swasembada
swakuasa = autokrasi
swariwayat = autobiografi

5.   dwi
Prefiks  dwi  senilai dengan  bi-  dalam bahasa asing.
dwiwarna
dwibahasa
dwiroda
dwiminggu
dwipihak

Di samping prefiks  dwi  ditemukan juga prefiks dengan kata-kata bilangan lain
tri (tiga)             : trikora, trirangkai
catur  (empat)    : caturtunggal
panca (lima)      : pacasila, pancaindra, pancadharma

6.   antar
Senilai dengan inter dalam bahasa asing.
antartempat  =  interlokal
antarhubungan = interelasi
antarkota
antarsekolah
antarhubungan

7.   pra
Untuk menggantikan awalan sing : pre, prae.
pratinjau = preview
prasejarah - prehistorie
prasangka
prasejarah
prarasa
prasaran
prakarya

8.   serba
arti semua
serbabaru
serbaada
serbaguna
serbasalah

9.   anu
arti sesudah
anumerta  =  sesudah mati

10. tuna
arti kehilangan sesuatu, ketiadaan sesuatu
tunakarya
tunanetra
tunasosial
tunatertib

11. ulang
untuk menyatakan bahwa sesuatu dibuat kembali, sejajar dengan prefiks  re-.
ulangcetak  =  reprint
ulangbuat
ulangsusun

12. maha
diambil dari bahasa Sansekerta, artinya  besar
mahaputera
mahaadil
mahakarya
mahasiswa



Kalimat Inti dan Cara Pengembangan Paragraf

Kalimat Inti dan Cara Pengembangan Paragraf

 

     Kalimat inti atau kalimat topik bertugas memberitahukan kepada pembaca  gagasan pokok yang akan dibicarakan dalam alinea dimaksud. Karena karangan terdiri dari alinea-alinea yang memiliki kesatuan yang utuh, maka kalimat inti yang biasanya terletak di awal paragraf juga berfungsi menhubungkan alinea  itu dengan alinea sebelumnya. Apabila kalimat inti tidak dapat secara lansung menjadi penghubung dengan paragraf sebelumnya, bisa dibuatkan kalimat penghubung khusus yang mendahului kalimat inti.
Kalimat inti yang baik mempunyai ciri-ciri sbb.:

1.   dirumuskan secara menarik
2.   terlihat hubungan yang logis degan alinea sebelumnya
3.   dirumuskan cukup umum agar dapat dikembangkan dalam alinea
4. dirumuskan secara spesifik sehingga pembaca tahu apa yang hendak dikemukakan pengarangnya.
1.   Dengan menyajikan hal-hal khusus
Misal:
     Lalu lintas di perempatan jalan itu tampak ruwet. Polisi yang jaga sudah tidak ada lagi. Lampu  pengatur lalu lintas telah rusak sejak sebulan yang lalu. Di samping jalan ke arah pasar ada sebuah truk sedang mogok. 
   Hari itu begitu panas dan persis saat itu pemakai jalan sedang banyak-banyaknya. Mobil, sepeda motor, bemo, becak, sepeda, menjadi campur aduk di persimpangan itu.

2.   Dengan mengadakan perbandingan/perlawanan
   ni dimaksudkan untuk menggambarkan atau menjelaskan pokok persoalan dengan memberikan gambaran yang lebih sederhana, lebih konkret. Dengan perbandingan menunjukkan kesamaan dan perlwanan menunjukkan perbedaan.
Misalnya:
-    Ilmu pengetahuan yang kita miliki memang sangat terbatas. Kalau kita umpamakan ilmu itu lautan,   ilmu  yang kita miliki kini hanyalah setetes dari lautan yang luas itu.
-   Matematika amat sukar baginya. Tak pernah ia memperoleh angka sampai dengan enam. Tetapi kalau bahasa Inggris jangan ditanya, ia paling unggul di kelasnya. Tak pernah ia memperoleh angka di bawah delapan. 

3.   Dengan cara kronologis
Misalnya:
     Berkali-kali kupanggil namanya, tak ada jawaban. Mula-mula tak begitu kuhiraukan. Mungkin lagi tidur atau memang tak mendengar sahutanku. Tetapi setelah berkali-kali, aku mulai berpikir jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi atas dirinya. Kuberanikan mengetok pintu kamarnya. "Rahmaan..!" Tak ada juga jawaban.

4.   Dengan menyatukan detail-detail yang saling berhubungan
      Detail-detail dapat dihubungkan menjadi satu alinea apabila dapat menggambarkan sifat-sifat khusus seseorang atau bagian suatu pemandangan.
Misalnya:
     Kesan pertama setelah berjumpa dengan tokoh ini adalah menyenangkan, tetapi wibawanya tetap memantul. Perawakannya sedang, tidak terlalu besat, tidak terlalu kecil. Rambutnya lurus disisir ke belakang. Dahiya lebar, menandakan pandangannya yang luas. Kulitnya agak hitam. Nadanya bersahabat, tidak menggurui.

5.   Dengan pernyataan-pernyataan yang disusun secara logis
Misalnya:
     Pola hidup sederhana memang layak dimasyarakatkan. Akan tetapi tidak tepat kalau pola hidup sederhana itu digembar-gemborkan di tengah masyarakat yang taraf hidup mereka pas-pasan. Pola hidup sederhana diketengahkan kepada para orang kaya yang lupa diri dan lupa daratan, menghambur-hamburkan uangnya untuk kesenanga-kesenangan yang sebenarnya hanya sia-sia dan tidak ia butuhkan. Para pejabat termasuk pada golongan kedua ini. Ia menjadi pejabat untuk menikmati segala fasilitas mewah dan lobi-lobi yang mempertebal saldo rekeningnya. Dengan uangnya yang banyak dari berbagai jalan itu, sang pejabat lebih mirip penjahat mafia yang hidup penuh hura-hura.