Lukisan The Natchez , 1835 - Eugene
Delacroix
Dalam berkaraya lukis ada banyak
macam aliran seni lukis yang bisa dijadikan sebagai acuan, masing-masing aliran
memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda. Beberapa macam aliran seni lukis
tersebut diantaranya adalah :
SUMPAH HORATII -
Karya : Jacques Louis David (1784)
Aliran seni lukis Neo-klasik dipengaruhi oleh seni rupa klasik Yunani. Adapun ciri khas dari aliran lukisan ini diantaranya memiliki warna yang lembut, bentuk yang selalu seimbang dan statis, terikat pada norma dan intelektual akademis, berisi cerita lingkungan kerajaan, obyek manusia memiliki wajah yang cerah dengann raut muka tenang sehingga memiliki kesan agung, dan lukisan cenderung bersifat metafor.
Jacques Louis David (1780-1867)
menjadi salah satu pelopor aliran karya lukis Neo-klasik ini. Karya-karyanya
menggambarkan peristiwa bersejarah dan hanya menuangkan tentang apa yang
benar-benar terjadi pada lukisannya. Beberapa lukisan J.L David yang terkenal,
adalah Upacara Penobatan Napoleon dan Kematian Marrat.
Lukisan The Natchez , 1835 - Eugene
Delacroix
Lukisan aliran Romantisme muncul karena kejenuhan para seniman dengan aliran neo-klasik. Dalam karyanya biasanya bersifat sangat subjektif, imajinatif dan emosional. Nama Romantisme sendiri berasal dari kata Roman yang berarti cerita, oleh karena itu karya-karya lukisan aliran romantisme lebih banyak mengangkat cerita yang dahsyat dan emosional.
Berbeda dengan aliran neo-klasik,
lukisan aliran romantisme lebih banyak menggunaakan warna-warna yang meriah dan
kontras, obyek dan komposisi yang dinamis, menyentuh perasaan dan mampu
memunculkan kesan yang sangat mendalam. Beberapa tokoh yang menganut aliran
romantisme diantaranya adalah Theodore Gericault (Perancis), Eugène Delacroix
(Perancis) Francisco Goya (Spanyol), dan M. Turner (Inggris)
Lukisan Hunting Dogs with Dead
Hare, 1857 - Gustave Courbe
Berbeda dengan aliran neo-klasik
dan romantisme yang masih dipandang sangat berlebihan dalam memvisualisasi
obyek. Para seniman lukis Reaslime memandang
dunia tanpa ilusi, sesuatu yang dilukiskan haruslah sesuai dengan apa yang ada
atau sesuai dengan kenyataan (real).
Salah satu tokoh pelukis realis
Gustave Courbet (1819-1877) beranggapan bahwa lukisan itu pada dasarnya seni
yang kongkrit. Hal ini dapat diartikan bahwa objek lukisan bisa apa saja, baik
flora, fauna, manusia ataupun benda-benda di sekitar. Beberapa tokoh seniman
lukis penganut aliran realisme diantaranya adalah Gustava Courbet dan Pieter
Brugen,dll.
Lukisan Wooded Upland
Landscape, probably 1783 - Thomas Gainsborough
]Aliran lukisan Naturalisme muncul setelah beberapa seniman lukis mencoba membebaskan dirinya dari kungkungan kamar/studio lukis.
Ciri dari aliran naturalis adalah
pelukis lebih mementingkan alam bebas sebagai wahana berekspresi. Beberapa
tokoh seniman naturalis ini antara lain Thomas Gainsbrough (1727-1788), John
Constable, William Hogart, Frans Hall.
Lukisan Claude Monet
- Springtime 1872, Walters
Art Museum
Lukisan aliran impresionisme
banyak dikenal karena bentuknya yang impresif. Para
seniman melukis dengan mengambil kesan/impresi cahaya yang diterima oleh mata,
bentuk obyek dalam lukisan biasanya tidak detil sebagaimana lukisan realisme
ataupun naturalisme, namun obyek yang nampak masih cukup jelas dan
terdefinisikan.
Salah satu tokoh impresionisme
yang paling dikenal adalah Piere Auguste Renoir
dari Prancis (1841-1919). Aliran impresionisme banyak diilhami oleh
penemuan-penemuan pelukis Claud Monet, meski Claud Monet sendiri bukanlah tokoh
impresionisme.
Lukisan Starry Night
1889 - Vincent Van Gogh
Kebebasan ekspresi tanpa ada ikatan apapun menjadi fondasi kemunculan aliran seni lukis ekspresionisme. Aliran ini muncul pertama kali pada sekitar akhir abad ke 18. Pada masa itu para seniman penganut aliran ekspresionisme beranggapan bahwa penciptaan suatu karya seni rupa tidak didasarkan oleh kesan suatu objek, akan tetapi semata mata sebagai hasil pengolahan ungkapan isi hati seniman itu sendiri.
Kebebasan berekspresi dalam
menuangkan isi hati pelukisnya menjadi ciri yang paling menonjol dalam karya seni
lukis aliran ekspresionisme. Beberapa tokoh pelukis ekspresionisme yang ada
diantaranya adalah Vincent Van Gogh, Pierre Auguste Renoir, Paul Gaugin,
Wasslily Kandinsky, dan masih banyak lagi.
Lukisan Dance 1910 - Henri Matisse
Fauvisme berasal dari bahasa
Prancis “Les Fauves” yang artinya binatang liar. Aliran Fauvisme memperlihatkan
kealirannya dalam suatu pameran yang menyebutnya sebagai Cage des Fauves
(sangkar binatang liar). Henri Matisse adalah pelopor dari aliran Fauvisme ini,
yang menyatakan bahwa Fauvisme lahir dari reaksi terhadap methodisme yang
lamban tidak tepat pada neo-impresionisme
Ciri ciri karya tersebut adalah
pada ketetapan dan bukan selalu merupakan kebenaran. Karya Matisse banyak
dipengaruhi oleh studinya atas seni keramik Persia dan mozaik Bizantinum. Ada beberpa tokoh aliran
Fauvisme, seperti Andre Derain, dan Maurice de Valminck.
Lukisan Guernica,
1937 - Pablo Picasso, Kubisme Painting
Aliran Kubisme dimulai di Paris pada tahun 1906,
yang dipelopori oleh Pablo Picasso (Spanyol) dan George Braque. Aliran kubisme
lebih menyederhanakan bentuk bentuk alam menjadi bentuk kubus, segitiga,
lingkaran, dan elips. ciri khas lukisan kubisme adalah mengimitasi bentuk alam,
serta mengubahnya menurut cara tertentu.
Konsep melukis tersebut tidak
sekedar meniru alam, melainkan menciptakan kembali bentuk bentuk yang kuat dan
terstruktur. Pelukis perlu menganalisis sekurang kuranya unsur yang paling pokok,
yaitu garis, bidang, dan massa
dari onjek yang dilukis. Tokoh Pelukis Kubisme adalah : Marcel Duchamp, Marc
Chagall, dan Max Weber.
Lukisan Placa en Cabaret Voltaire
retouched
Pada saat berkecamuk Perang Dunia
1, tepatnya bulan Februari 1916, seorang penyair Rumaina yang bernama Tristan
Tzara dan Marcel Janco, dua penulis Jerman Hugo Ball dan Richard Huelsenbeck,
serta senirupawan dari perancis, Hans Arp, berkumpul di Cabaret Voltaire,
Zurich. Mereka mendirikan sebuah kelompok yang diberi nama “Dada” yang berarti
bahasa anak anak untuk menyebutkan kuda mainan. Melihat cara mereka mengambil
sebuah nama untuk kelompok itu menunjukkan sikap nihilitas, menolak semua hukum
seni keindahan yang sudah ada, sebagai protes terhadap nilai nilai sosial yang
semakin runyam.
Mucnulnya aliras Dadaisme
disebabkan oleh persamaan nasib dan melihat pranata sosial yang kian tida
menentu. Sebab lainya adalah semua karya mereka (penganut aliran dadaisme)
merupakan bentuk karya yang memiliki ciri khas sinis. Ciri khas dadaisme yang
lain adalah menolak setiap bentuk karya seni yang besifat moral, sosial, dan
estetis.
Lukisan The
Disquieting Muses (1947), replica of the 1916 painting
Chirico (1991) merupakan pelukis
yang mendasarkan pada dunia metafisika. Dalam sebuah pernyataan disebutkan
bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki dua aspek yang kasat mata dan aspek
metafisik yang hanya bisa ditangkap oleh orang orang tertentu dan pada saat
teretnu pula, sehingga karya lukisanya dinamakan lukisan metafisis atau
methaphysical picture.
Dalam perkembangan selanjutnya,
aliran metafisis merupakan ba-bak awal munculnya karya seni lukis surealisme.
Isi dari lukisan metafisis adalah menggambarkan sesuatu yang aneh, asing, sepi
suasananya, serta objek objek yang lahir berwujud aneh dan tidak nyata. Contoh
judul karya seni lukis Chirrico adalah Turin Melancoli, Pinelope, Pohon Pinus
di Tepi Pantai, dan Alam benda metafisis.
Pada dasarnya aliran surrealisme
merupakan gerakan dalam sastra. Istilah itu ditemukan oleh Apollinnaire untuk
menamai judul dramanya pada tahun 1927. Pada tahun 1929 Andre Breston
mengambilnya untuk eksperimen dalam metode penulisannya yang spontan. menurut
pendapat Breston, surealisme adalah otomatis dari psikis yang murni, dengan
proses pemikiran yang sebenarnya untuk diekspresikan secara verbal.
Menurut Soedarso, surealisme
menganggap serta bersandar pada leyakinan realitas yang superior dari kebebasan
asosiasi, keserbabisan mimpi, pemikiran yang otomatis, tanpa kontrol, dan
kesadaran, Contoh pelukis yang menganut aliran surealisme adalah Mason dalam
karya “Hewan Terluka” dan “Komposisi”, Mira dalam karya “Wanita dan Burung di
Terang Bulan” dan Salvador Dali dalam karyanya “Jerapah Terbakar” dan
“konstruksi Lunak dan Kacang Rebus”.
Pelopor aliran Surealisme adalah
Marc Chagall. Karya karyanya di ilhami oleh lingkungan asalnya, serta cerita
cerita rakyat di daerahnya. judul lukisanya adalah “Aku dan Kampungku” dan
“Kesepian”. Sedangkan penceptus aliran Surealisme adalah Carlo Cerra dan
Giorgio de Chirico (Asal Italia).
Aliran abstraksionisme muncul di
Amerika, sekitar tahun 1930, dibawa oleh Piet Mondrian. Latar belakang
munculnya aliran abstraksionisme modern adalah adanya tendensi para pelukis
dalam menggunakan kuas dan berbagai cara yang berhubungan dengan isyarat atau
gerak kuas dan tekstur. Latar belakang yang lain adalah para pelukis tergantung
pada tanda yang abstrak dan imajinasi bentuk dengan kestuan bidang warna yang
luas.
Pada akhirnya, perkembangan seni
lukis di Amerika pecah menjadi dua golongan pelukis, yaitu golonga pelukis
sebagai aksi (Action Painters), seperti Jackson Pollock, De kooning, Yves
Klien, Gorky dan pelukis yang menggunakan bidang warna yang luas atau imajinasi
abstrak, seperti Mark Rothko, Clyfford still, Robert Motherwell, dan Adolph
Gotlieb.
Ciri khas dari aliran
abstraksionisme adalah bahwa aliran tersebut merupakan ciptaan yang terdiri
atas susunan unsur unsur rua yang sama sekali terbebas dari bentuk bentuk alam.
Karena sesuatu munculnya dari dunia dalam batin, maka yang muncul biasanya akan
berbeda. Berbeda dengan dunia luar, sehingga karyanya akan bersifat
individualisme dan sangat pribadi. Tokoh seni lukis aliran Abstraksionisme yang
lain adalah Kasimir Malavich dan Kandinsky.
Pada tahun 1917, sebagai akibat
kemenangan komunisme, bangsa Rusia mengalami demam sosialisme Di bawah
kepemimpinan Lenin, semua yang berbau individualisme dan borjuis ditentang.
Bersama itu pula, sejumlah seniman garda depan membentuk dan memproklamirkan
seni sebagai alat sosial dan konsepsi yang menyatakan bahwa seni adalah sesuatu
yang mempunyai eksistensi mandiri yang harus disingkirkan.
Aliran yang lahir di Rusia ini
disponsori oleh seniman Vladimir Tatlin, Antonie Pevsner, dan Naum Gabo. Mereka
berusaha menciptakan bentuk bentuk tida dimensi yang abstrak dengan menggunakan
bahan bangunan, seperti kawat, kayu, besi, dan plastik. arya yang paling
terkenal adalah “Monument of the Third International”.
Lukisan Piet Mondriaan, 1930
-Composition II in Red, Blue, and Yellow, 1930
Neoplastisme sering disebut
dengan De Stijl (diambil dari majalah yang memuat ide idenya). Pelopor aliran
ini adalah Piet Mondrain. Karya Piet Mondarin yang terkenal adalah Composition.
Piet mondarin mengatakan bahwa semua lukisan itu terdiri dari garis dan warna
yang merupakan esensi gerakan neopalstisme.
Ciri khas aliran ini adalah bahwa
lukisan harus terbingkai bidang datar. Oleh karena itu, bidang datar harus
dihormati. Sebagai bidang datar, tidak dikelabui sebagai penggambaran ruang.
Selain itu pelukis ingin membuat lukisan tersebut sesederhana mungkain,
sehingga tampak persegi panjang.
Pada tahun 1918 Amedo Ozenfant
dan Le Corbusier mengembangkan teori Purisme. gerakan ini merupakan reaksi
terhadap keanalitisan kubisme yang berlebihan dan perlu dimurnikan lagi.
Kelompok Purisme kurang mendapat
tempat dalam perkembangan seni lukis modern. Hal ini disebabkan oleh teori yang
dikembangkan oleh kaum Puris yang memerlukan realisasinya dalam bentuk tiga
dimensional untuk menyelesaikan sampai pada titiknya. keinginan akan bentuk
yang murni dalam teori itu mereka paparkan lewat karya arsitektur dan seni
patung.
Pop art atau yang lebih dikenal
dengan sebutan seni pop merupakan seni berkembang di Amerika. Aliran Pop art
lahit akibat ketidak puasan terhadap aliran ekspresionisme yang melanda kaum
akademis dan menempati kelas yang peling besar, yang pada saat itu dianggap
tidak memberikan sumbangan pada masyarakat. Tokoh Pop art adalah Andy Warhol,
Leo Lisctenstein, dan Claes Oldenburg.
Sumber : febrian.web.id dan
wikipedia.org