Thursday, April 14, 2011

Membaca Kreatif

A.  MEMBEACA KREATIF
1.   Definisi
      Membaca kreatif tidak berhenti setelah bacaan atau buku tuntas dibaca. Masih ada proses tindak lanjut yang tujuan akhirnya berupa  peningkatan kualitas hidup.
      Mungkin Anda seorang kutu buku. Namun, apakah isi setiap bacaan atau buku yang baru selesai Anda baca lewat begitu saja? Ataukah justru memengaruhi pikiran? Bagaimanakah upaya agar pengetahuan yang Anda baca benar-benar berguna untuk meningkatkan kualitas hidup Anda? Pengaruh yang terjadi pada seseorang usai mencermati kata demi kata dalam sebuah bacaan atau buku tidaklah sama. Hal itu sangat bergantung pada cara membacanya. Berdasarkan tingkatan hasil yang diperoleh setelah membaca, jenis membaca dibedakan atas membaca literal, membaca kritis, dan membaca kreatif.
      Membaca literal bertujuan mengenal arti yang tertera secara tersurat dalam teks bacaan. Pembaca cukup menangkap informasi yang tertera secara literal (reading the lines) dalam teks bacaan. Pembaca tidak berusaha mendalami atau menangkap lebih jauh.
      Membaca kritis adalah membaca untuk memahami isi bacaan atau membaca secara rasional, kritis, mendalam, disertai keterlibatan pikiran dalam menganalisis bacaan. Dalam membaca kritis, pembaca berupaya memahami lebih dalam materi yang dibaca. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembaca menggunakan empat cara, yaitu bertanya (seolaholah berdialog dengan teks bacaan), menyimpulkan, menghubungkan satu keterangan dengan keterangan lain, dan menilai ide-ide dalam bacaan.

2.  Makna Membaca Kreatif
      Yang paling bermakna dalam kegiatan membaca adalah membaca kreatif. Pada jenis ini, kegiatan membaca merupakan sebuah proses untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang terdapat dalam bacaan, yaitu dengan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengombinasikan gagasan pokok bacaan dengan pengetahuan yang pernah diperoleh sebelumnya.
      Kegiatan membaca kreatif tidak sekadar menangkap makna dan maksud dari isi bacaan, tetapi juga menerapkan ide-ide atau informasi yang tertuang dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup. Dengan menerapkan informasi diharapkan, kualitas hidup pembaca akan lebih terarah dan meningkat. Kalau ternyata begitu selesai membaca tidak ada tindak lanjutnya, berarti ia bukan pembaca kreatif.
      Setelah membaca, pada diri seorang pembaca kreatif secara otomatis akan tampak sejumlah kemajuan, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dengan kata lain, tingkatan hasil membaca kreatif lebih tinggi daripada membaca literal atau kritis.

3.   Manfaat membaca kreatif
      Membaca kreatif akan memberikan banyak manfaat sesuai bahan bacaan yang dibaca. Banyak tema bacaan bermanfaat yang dapat dibaca, misalnya bacaan tentang siraman rohani, pemikiran para budayawan, informasi cara merawat kesehatan tubuh, informasi soal cara membuat makanan, atau barang.
      Ada juga yang memberikan informasi soal cara memanfaatkan lahan milik sendiri, misalnya membudidayakan tanaman hias, atau tanaman obat. Apabila Anda tertarik untuk memelihara ternak, dari buku pun Anda dapat belajar cara merawat, memilih makanan atau pakan yang diperlukan, dan sebagainya. Pilihan lain untuk menambah pengetahuan antara lain, cara membuat bangunan dan menata ruangan secara artistik, termasuk cara merenovasi suatu bangunan agar terkesan lebih nyaman dan indah.
      Sekarang pun banyak buku yang mengajarkan cara mengatur keuangan keluarga serta cara berinvestasi untuk masa depan. Tak sedikit pula buku psikologi yang dapat memberi masukan tentang cara mendidik dan mengarahkan perkembangan jiwa anak. Ada juga buku tentang hobi atau keterampilan yang mungkin bisa memberikan ide untuk memproduksi sesuatu. Dengan membaca, kita dapat menerapkan pengetahuan baru yang kita peroleh untuk mengembangkan karier atau meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang sesuai kebutuhan masing-masing.
                                                                                                                        Dikutip dari Intisari: Oktober 2003
                                                                                                                     Penulis Yacob Suparsa Asman)